Sunday, August 9, 2015

Ditemukan Bahan Baku Akik Badar Besi Tambak Kembang Di Dukuhseti

Ditemukan Bahan Baku Akik Badar Besi Tambak Kembang Di Dukuhseti

Masyarakat di Kecamatan Dukuhseti menemukan bongkahan batu, untuk bahan baku akik. Bongkahan bahan baku akik itu ditemukan, di salah satu areal tambak milik seorang warga, sepekan lalu.
Bongkahan batu bahan baku akik itu ditemukan di tambak milik Mirwan warga Desa Kembang Kecamatan Dukuhseti, sepekan lalu.  Penemuan itu bermula dari kecurigaan pemilik tambak, karena bongkahan batu yang ada dipinggiran tambaknya itu, memancarkan sinar ketika terpapar cahaya pada malam hari. Mirwan kemudian memberitahu Imam, pengrajin batu akik setempat.
Menurut Imam, untuk mengetahui bongkahan batu itu benar-benar bahan baku yang dapat dibuat akik, dia Setelah mengambil sedikit bagian dari bongkahan batu itu,  Imam mengasahnya. Ternyata setelah diasah, cuilan bongkahan batu itu, benar-benar menghasilkan batu akik yang memiliki nilai jual.
“Yang saya tahu itu keluar kristal-kristalnya. Setelah saya teliti dengan seksama itu ada kristalnya. Sedang kalau batu biasa itu tidak ada. Karena penasaran, kok di Desa Kembang ada batu bagus terus saya ambil sedikit bagian dan saya bikin. Setelah jadi saya kenalkan kepada warga. Batu itu benar-benar batu hiasan, bukan batu mistis,” katanya.
Perajin batu akik, Imam mengatakan, setelah jadi beberapa biji batu akik, ternyata banyak yang berminat untuk memakainya. Kawatir menjadi buruan masyarkat, atas inisiatif Camat Dukuhseti, Yudhie Siswanto, bongkahan batu tersebut kemudian diangkat dari dalam tambak. Kemudian diamankan di  Kantor Kecamatan Dukuhseti, untuk menghindari kerusakan lahan tambak.
Camat Dukuhseti, Yudhie Siswanto mengatakan, awalnya memang sempat tidak tertari, saat mendapat contoh batu akik yang diberi nama ‘Badar Besi Tambak Kembang’  dari Kadus Kembang, Suwono. Namun dia baru percaya, setelah melihat batu akik yang berasal dari bongkahan batu yang diambil dari tambak milik Mirwan dapat mengandung magnet.
”Ternyata saya kasih magnet batu akik itu juga menarik magnet.  Akhirnya, saya meminta Kadus Kembang Suwono bersama pengrajin batu akik Imam untuk mengamankan, agar tidak ada yang memecah atau mengambil sebagian dari batu itu. Saya perkirakan bobotnya seberat 1 kuintal lebih,” kata Camat Yudhie Siswanto.
Setelah berhasil diangkat dari dalam tambak, bongkahan batu itu kemudian diangkut menggunakan kendaraan ke halaman Kantor Kecamatan Dukuhseti. Rencananya, bongkahan batu milik masyarakat, setelah dibuat menjadi batu akik, akan dibagikan kepada semua perangkat desa, guru, PNS, serta Forkompincam se Kecamatan Dukuhseti.
"Tidak boleh minta dalam bentuk kepingan harus sudah bentuk jadi batu akik, dan harus mengganti ongkos pembuatan, satu biji batu akik Rp.20ribu. Dengan rincian Rp. 15ribu untuk pengasah batu akik, dan Rp.5ribu akan saya kasihkan kepada pemilik tambak,” tambahnya.
Penemuan bongkahan batu  bahan baku akik ‘badar besi Tambak Kembang’, menunjukkan kekayaan SDA tersendiri di kawasan Pati Utara, setelah di kawasan Pati Selatan booming dengan batu akik ‘Jala Sutera’.(•)

No comments:

Post a Comment